Mengubah Limbah Jadi Karya: Kiprah Siswa KIR Dalam Talkshow & Workshop Pengelolaan Sampah
MP Mujahidin Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan melalui kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Pada Sabtu, 6 Desember 2025, para siswa KIR berpartisipasi aktif dalam Talkshow Pengelolaan & Pemilihan Sampah yang dirangkai dengan Workshop Pembuatan Lilin Aromatherapy dari Minyak Jelantah. Kegiatan inspiratif ini berlangsung di Ground Floor Praxis Hotel Surabaya.



Acara menghadirkan narasumber Wahyu Oktorianto, Ketua Pokdarwis Sambiarum Berwarna, yang dikenal aktif dalam gerakan edukasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Beliau menyampaikan materi yang membuka wawasan mengenai kondisi persampahan di Indonesia, meliputi jenis-jenis sampah, jumlah timbulan sampah, hingga dampak yang ditimbulkannya apabila tidak dikelola dengan baik. Pemaparan ini memberikan gambaran nyata tentang pentingnya kesadaran bersama dalam mengurangi sampah rumah tangga melalui langkah-langkah inovatif dan berkelanjutan.

Setelah sesi teori, peserta diajak untuk mengikuti workshop pembuatan lilin aromatherapy dari minyak jelantah. Dengan bahan dan alat yang telah disediakan oleh penyelenggara, para siswa mencoba sendiri proses pengolahan minyak jelantah—mulai dari penyaringan, pemanasan, pencampuran dengan pewangi, hingga menuangkan cairan lilin ke dalam wadah. Workshop ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga mengajarkan bahwa limbah rumah tangga dapat diolah menjadi produk ramah lingkungan yang bermanfaat.
Suasana workshop berlangsung sangat interaktif. Para siswa aktif berdiskusi, bertanya kepada narasumber, serta bekerja sama dalam kelompok kecil. Setiap langkah dilakukan dengan antusias, mulai dari proses persiapan hingga lilin mengeras sempurna. Sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka, seluruh peserta membawa pulang lilin aromatherapy hasil karyanya masing-masing.
Melalui kegiatan ini, siswa KIR SMP Mujahidin Surabaya memperoleh pengalaman berharga tentang pentingnya inovasi dalam pengelolaan sampah. Mereka tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga mempraktikkan solusi nyata melalui pengolahan limbah minyak jelantah. Harapannya, ilmu dan pengalaman yang didapatkan dapat disebarkan kepada lingkungan sekitar, sehingga semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa edukasi lingkungan dapat berlangsung menyenangkan, kreatif, dan berdampak luas—mendorong para siswa untuk menjadi agen perubahan yang menginspirasi.




0 Comments